Polinela – Penerapan praktik pertanian tidak hanya terbatas pada lahan terbuka tetapi bisa juga diterapkan di dalam ruangan. Konsep inilah yang sedang dikembangkan oleh Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH) Politeknik Negeri Lampung (Polinela).
Pertanian di dalam ruangan dikenal dengan indoor farming yang pengertiannya adalah penerapan konsep pertanian dengan memanfaatkan lahan terbatas di suatu luasan tertentu yang diaplikasikan di dalam ruangan rumah, gedung, dan perkantoran.
Indoor farming yang sedang dikembangkan Prodi TPTH menerapkan sistem smart agriculture dengan memanfaatkan sebuah aplikasi yaitu Grolab. Indoor farming ini sedang dikembangkan di Gedung Ki Hadjar Dewantara (KHD) lantai 4 Prodi TPTH Polinela.
Ketua Prodi TPTH, Fahri Ali, S.P., M.P., menerangkan bahwa tujuan dikembangkannya indoor farming ini adalah untuk sarana pembelajaran praktik dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa.
“Indoor farming ini tidak lain untuk menghadapi tantangan zaman di bidang pertanian sebab lahan pertanian semakin sempit dan kualitas hasil panen pertanian konvensional tidak stabil,” katanya.
Lebih lanjut, lelaki yang akrab disapa Fahri ini menerangkan Indoor farming yang sedang dikembangkan Prodi ini dapat dijadikan prototipe untuk skala yang lebih besar. Tanaman yang sudah diujikan antara lain selada (Lactuca sativa), kale (Brassica oleraceaI), dan pakcoy (Brassica rapa).
“Karena memanfaatkan bantuan aplikasi bernama Grolab, Indoor farming ini dapat dengan mudah diatur pemberian nutrisi tanaman dan juga intensitas penyinaran pada tanaman dari lampu grow light yang digunakan,” ujarnya.
Indoor farming ini, Fahri menerangkan lebih lanjut, memanfaatkan teknologi internet sehingga pengaturan dapat disetting sedemikian rupa dan kemudian dapat berjalan secara otomatis.
“Gambaran sederhananya, ketika kebutuhan nutrisi bagi tanaman diatur 1000 ppm dan kemudian ternyata nilainya kurang dari yang sudah diatur di aplikasi, maka secara otomatis pompa akan menyala dan mengalirkan nutrisi sejumlah kekurangan yang dibutuhkan dari wadah nutrisi menuju ke tangki air utama yang berisi air dan nutrisi,” terangnya.
Fahri berharap dengan adanya Indoor farming ini mampu menjadi daya tarik pembelajaran di Prodi TPTH dan menjadi sarana pendukung penelitian untuk dosen dan mahasiswa. *nanangwp
Tampilan aplikasi Grolab saat dilakukan pengaturan untuk indoor farming/nanangwp
Instalasi indoor farming Prodi TPTH Polinela/nanangwp
Selada yang ditanam di indoor farming Prodi TPTH Polinela/nanangwp